Perkutut Dianggap Hewan Gaib




Sumber Keberuntungan Hingga Pembawa Sial, Ini 5 Mitos Tentang Burung Perkutut
Dalam budaya Jawa, burung perkutut adalah tidak benar satu hewan bersama dengan kasta tinggi agar banyak orang yang tertarik memeliharanya. Orang Jawa kuno percaya jikalau seseorang tidak bisa dikatakan sebagai lelaki sebenarnya jikalau belum miliki burung perkutut. Sebegitu pentingkah burung ini?

Nah, ternyata hal ini terkait bersama dengan kelengkapan komitmen seorang pria Jawa sejati yang disebut 'limo wasto', tak hanya Wisma (Rumah), Garwo (Istri), Curigo (Keris/senjata andalan) dan Turonggo (Kuda), serat Kulila (burung) yang dalam hal ini diwakili oleh perkutut. Selain 5 hal di atas, tetap ada loh mitos yang kerap mengaitkan perkutut bersama dengan hal-hal gaib, layaknya yang Boombastis.com rangkum berikut!

Perkutut dianggap sebagai hewan gaib


Dianggap burung gaib

Jika kamu tetap penasaran mengapa perkutut menjadi hewan istimewa bagi orang Jawa, maka inilah jawabannya. Pada zaman Majapahit, perkutut adalah hewan prestisius yang cuma dimiliki oleh raja dan ningrat, tidak benar satunya Prabu Brawijaya. Uniknya, perkutut Prabu Brawijaya ini bukan burung biasa. ia adalah jelmaan Pangeran berasal dari Padjajaran bernama Joko Mangu. Ia dikutuk gara-gara niat jahat, namun lantas sukses kabur dan ditemukan Prabu Barwijaya. Perkutut ini terus bersama dengan sang Prabu, apalagi pas raja Majapahit ini hijrah ke Ngayogyakarta. Dari cerita di atas muncullah keyakinan bahwa perkutut mempunyai tuah jikalau miliki kecocokan batin bersama dengan sang tuan.
Peliharaan yang setia


Peliharaan yang setia

Selama ini cuma tau kucing sebagai peliharaan yang setia kepada tuannya. Namun, orang Jawa biasanya lebih beranggap perkutut sebagai hewan yang setia dan dapat ulang pulang ke sangkar sama sekali telah terlepas. Mereka biasanya membiarkan sangkar sang burung terbuka, agar ia bisa ulang masuk. Hal ini pasti berbeda bersama dengan burung lain yang terbang entah ke mana jikalau telah terlanjur luput. Anggapan setia ini sendiri singgah berasal dari perkutut Joko Mangu yang ulang ke Prabu Brawijaya sehabis ia terbang lepas.
Bisa mendatangkan keberuntungan


Perkutut Songgo Ratu

Nah, ternyata perkutut ini tak cuma sekedar peliharaan namun termasuk bisa mempunyai keberuntungan bagi sang pemilik. Jenis yang mempunyai tuah adalah yang membawa dampak sang tuan tenang serta senang. Orang Jawa percaya bahwa perkutut type Songgo Ratu, Lurah, Perkutut Hitam, Perkutut Putih serta Daringan adalah yang bisa membawa dampak untungkan entah itu dalam bentuk kesehatan, kekayaan, apalagi menjadi penangkal sihir. Luar biasa bukan?
Sebaliknya, ia termasuk bisa mendatangkan malapetaka


Bisa mempunyai kesialan

Jika ada type yang mempunyai keberuntungan, ada termasuk yang mempunyai nasib sial untuk pemiliknya. Bisa dilihat berasal dari tanda-tanda bulu yang cacat, kerap berkicau tak karuan –terutama terhadap malam hari. Konon, burung yang cuma berkicau terhadap malam hari saja mengundang malapetaka dan nasib jelek ke rumah. Perkutut layaknya ini kudu segera dibuang jikalau memilikinya. Beberapa type yang dikategorikan mempunyai sial adalah Perkutut Buntel Mayit, Perkutut Labuh Geni serta Kelabang Kepipit.
Perkutut bisa dijadikan sebagai sarana pesugihan


Perkutut berjambul

Bagi mereka yang bertekun dunia mistis, maka perkutut bisa dijadikan sebagai sarana pesugihan. Jenis pesugihan ini disebut sebagai Kutut Manggung atau Perkutut Bernyanyi. Kutut Manggung bisa melancarkan rezeki dan karier, menopang mendapatkan jabatan, apalagi kekayaan secara gaib. Hanya saja, untuk menjadikan ia pesugihan, kudu mencari perkutut berjambul, gara-gara jambul itulah sebagai penghubung dunia manusia dan dunia gaib.

Walaupun dianggap sebagai makhluk pembawa hoki dan sial, hal ini pasti suit dibuktikan secara ilmiah. Cukuplah ulang kepada keyakinan individu dan dijadikan sebagai pengetahuan sekaligus hiburan ya Sahabat. Kalau berkenan hidup bahagia jangan cuma pelihara perkutut saja, yaaa 

Belum ada Komentar untuk "Perkutut Dianggap Hewan Gaib"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel