TAFSIR BURUNG PERKUTUT
TAFSIR BURUNG PERKUTUT
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah kembali Maha Penyayang.
Maksudnya: mengawali membaca al-Fatihah Ini bersama dengan menyebut nama Allah. tiap-tiap pekerjaan yang baik, hendaknya di awali bersama dengan menyebut asma Allah, layaknya makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah adalah nama zat yang Maha suci, yang berhak disembah bersama dengan sebenar-benarnya, yang tidak memerlukan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): keliru satu nama Allah yang berikan pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, tengah Ar Rahiim (Maha Penyayang) berikan pengertian bahwa Allah selamanya bersifat rahmah yang membawa dampak dia selamanya melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
KEISTIMEWAAN PERKUTUT DAN ASAL SUARANYA
Segala puji bagi Allah yang sudah menjadikan burung perkutut disukai oleh banyak manusia, sebab Allah menjadikan suaranya yang bagus dan menyenangkan. Sholawat dan salam kepada Nabi yang ga ada Nabi sesudahnya, kepada keluarganya dan kawan akrab – sahabatnya semuanya. Amin.
Setelah aku menyaksikan banyak orang yang suka burung perkutut, tapi mereka tidak sadar (bodoh) asal (pokok) bunyi suaranya dan mereka tidak menyita ibarat dan isyarat – berarti agar seseorang tidak sadar apa manfaatnya suka dan pelihara burung perkutut tersebut.
Maka aku akan menyatakan asal suara burung perkutut dan isyarat – berarti menurut apa yang aku ketahui dari kitab “Ajaibul Matlubat” dan kitab selainnnya, dan aku beri nama kitab ini bersama dengan nama “keistimewaan burung perkutut dan beberapa asal suaranya”.
(Peringatan) ketahuilah bahwa suaranya burung perkutut itu beraneka – macam, diantaranya :
1. (Selalu berdzikir kepada Allah) berarti suara ini jika bilangan bulu ekornya 16
2. (Selalu menepati janji) berarti suara ini jika bilangan bulu ekornya 15
3. (Takutilah Allah) berarti suara ini jika bilangan bulu ekornya 11
4. (Tetaplah terhadap kebenaran) berarti suara ini jika bilangan bulu ekornya 17
5. (Tinggalkan riya’) berarti suara ini jika bilangan bulu ekornya 12
6. (Sabarlah terhadap cobaan) berarti suara ini jika bilangan bulu ekornya 13
7. (Jangan bakhil terhadap orang yang minta) berarti suara ini jika bilangan bulu ekornya 14 )
8. (Ya Allah jadikan aku dan orang yang bersama dengan aku dan orang yang menyukai dan pelihara aku menjadi raja / terhormat) berarti jika warna perkutut itu putih dan kelabu
9. (Datangkanlah Nafaqoh/Rizqi) berarti jika warna perkutut itu merah dan hitam
10. (Ya Allah hindarkan balak dan coba) berarti jika warna perkutut itu hitam
11. (Ya Tuhan kami, berilah rizqi orang yang menyukai dan pelihara aku bersama dengan anugerah Mu) berarti jika kulit kakinya terpisah bersama dengan kuasa Allah
12. (Berilah orang yang menyukai dan pelihara aku harta) berarti jika bulu kulit jari tengah dari ke dua kakinya 20
13. (Ya Allah berilah barokah rizqi bagi orang – orang muslim) berarti jika warna pinggir pelupuk mata atau duburnya kuning
14. (Ya Allah hilangkanlah permusuhan) berarti jika semua warna bulu ekornya keliru satunya putih
15. (Ya Tuhan ku turunkanlah rizqi terhadap orang yang menyukai dan pelihara aku) berarti jika belakang tengkuknya atau lehernya putih
16. (Mudah – mudahan Allah memudahkan keinginan orang yang suka dan pelihara aku) berarti jika keliru satu / semua bulu sayapnya putih
17. (Mudah – mudahan Allah berikan keselamatan dari bencana terhadap orang yang suka dan pelihara ku) berarti jika diantaranya sayap – sayapnya tersedia yang putih dan tersedia yang hitam
18. (Mudah – mudahan Allah berikan keselamatan dunia akhirat terhadap orang yang suka dan pelihara ku) berarti jika kepalanya putih
19. (Jangan kau talak istrimu bersama dengan tanpa salah/dosa) berarti jika bulu dilehernya hingga keduburnya terpisah-pisah.
Berkatalah “Shohibut Ta’rif” sebenarnya orang menceraikan istrinya ketika marah ia akan menyesal layaknya Abd. Rohman Bin Abi Bakar Assiddiq R.A. ketika menceraikan istrinya yakni Atikah Binti Said Bin Umar Bin Nufail.
Abd. Rohman bin Abi Bakar Bernasyid :
‘Wahai Atikahku, aku tidak melupakanmu kala matahari tetap nampak dan kala burung perkutut tetap bernyanyi (manggung) dan berputar – putar. Saya tidak menyaksikan orang layaknya aku yang menceraikan istri tanpa dosa.Wahai Atikahku hatiku tiap hari dan petang terkait padamu,engkau memiliki ahlak yang bagus,bicara yang baik dan wujud kejadian yang indah”.
Ayahnya menceraikan dan memerintahkan untuk rujuk, dan berikan nafaqoh ketika firqoh didalam beberapa tahun. Demikian disebutkan didalam kitab “Al-‘Iab” dan kitab “At-Tamhid” dan lainnya.
20. ( Wahai Perempuan bersabarlah jika suamimu mentalaqmu, apakah kamu tidak malu mirip istriku jika kamu tidak sabar). Seperti kata Al-Quzwaini. Tanda-tandanya ialah jika terhadap 2 matanya hitam pekat dan 2 kakinya merah. (Peringatan, Al-Quzwaini berkata “Jika burung perkutut jantan mati maka burung perkutut betina/pasangannya tidak akan kawin selamanya hingga mati).
21. (Bertawakallah terhadap Allah) berarti jika kepalanya dan 2 sayap dan juga bulu ekornya putih seperti, orang yang khusuk yag memakai surban dan pakaian putih. “Barang siapa bertawakal kepada Allah maka Allah akan mencukupinya.
22. (Ya Allah datangkanlah harta yang banyak kepada Umat Muhammad SAW) berarti jika di bagian didalam kakinya( Dlama’aan) tersedia kulitnya.
23. ( Berilah orang yang menahan dan pelihara aku balak) tandanya, jika di duburnya tersedia tahi yang panjang.
24. ( Ya Allah jadikanlah orang yang menahan dan pelihara aku faqir dan miskin, berarti jika perkutut itu makan tahinya sendiri yang tersedia di duburnya).
25. (Jangan banyak tidur sebab banyak tidur membawa dampak faqir) berarti jika kalung lehernya melingkar penuh, umumnya kalung lehernya tidak melingkar penuh tapi terpisah di bawah tenggorokkannya.
Perhatian ! Menahan / pelihara perkutut yang mempunyai tanda-tanda yang bagus adalah beberapa dari sabab/usaha/ikhtiar maka sebaiknya kami mengikutinya. Karena Nabi Muhammad SAW sudah berobat beberapa dari sabab/usaha agar sembuh.
Dan sebaiknya kami yaqin pelihara Perkutut adalah bermanfaat, layaknya kata Nadzim: “ Setiap perkutut sifatilah sebab-sebabnya, bagi pemilik mampu pilih yang bagus,
Maka bertanyalah kepada ahlinya. Dan jadilah kamu hai orang suka perkutut, pilih yang lebih baik sifat-sifatnya”. Menurut beberapa ulama’ mereka berkata : “Jika perkutut itu bagus jika dilihat, maka hendaklah kamu turut pendapat orang yang pakar (perkutut)”.
“Tuhan sudah berikan perkutut beberapa isyarat agar manusia suka memeliharanya”.
“ Maka jika kamu mensifati tanda-tandanya baik, maka kebaikan itu berasal dari Allah Yang Maha Mulia bersama dengan sifat-sifat-Nya”.
“Jika sifat-sifat itu bagus menurut pakar maka akan berfaedah yang banyak bagi pemilik perkutut”.
“Jika perkutut itu tidak tersedia pembawaan yang bagus maka sifati kejelekkannya terhitung dari Allah”.
Peringatan !
Perkutut adalah burung yang terkenal, julukannya adalah “ Abu Dzikra” dan “Abu Thalhah” dia amat bagus suaranya.
Yang betina namanya “Qumriyyah” yang jantan namanya “Qumriyun” jamaknya Qumaariyun.
Ibnu Sayyidah berkata : “ Perkutut adalah burung yang lebih kecil badannya daripada burung merpati”. Demikian didalam kamus.
Dalam kitab At-Ta’rif disebutkan kata Qumriyyun ghoiru Munsorif ( tidak menerima tanwin).
Ibnu Sam’ani berkata : “ Qumriyyun disamakan bersama dengan Qumro, yakni sebuah Negara yang tanahnya putih layaknya kapur.” Salah satu keajaiban adalah telor perkutut mampu dierami oleh burung Puter, demikian sebaliknya dan jika perkutut bersuara maka binatang-binatang kecil gegeremetan akan mirip berlarian.
Diceritakan dari Abu Mudhofar bin As-Sam’ani dari ayahnya dia berkata ,Said bin Mubarok An-Nakhowi bernasid/ berpantun terhadap aku “ Saya menyaksikan keutamaan orang yang berikan makan sahur keluarganya”.
“ Dan aku menyaksikan bodohnya seorang pemuda itu adalah dikalahkan oleh kebodohannya sendiri”.
“Demikian terhitung aku menyaksikan orang jelek ucapannya, dia tidak akan selamat dari kejelekkannya”.
“Seperti orang yang jelek ucapannya, dia pelihara perkutut yang bagus suaranya”.
(Faidah)
Imam As-Syafi’i RA, duduk disamping Imam Malik bin Anas RA tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang berkata kepada |Imam Malik bin Anas RA “ Saya sudah menjajakan burung perkutut terhadap hari ini, akan tapi pembelinya mengembalikan kepada aku sambil berkata, : “Burung perkututmu tidak mampu berbunyi (manggung)”. Maka aku bersumpah terhadap kastemer itu bahwa aku akan menceraikan istri aku sebenarnya perkutut aku itu tidak pernah diam dari manggung”.
Maka Imam Malik bin Anas RA, berkata kepada laki-laki itu, “ Istrimu sudah terceraikan dan kamu tidak boleh kembali kembali kepadanya”.
Pada kala itu Imam As-Syafi’I berusia 14 tahun, beliau berkata kepada laki-laki itu “Apakah burung perkututmu lebih banyak banyak berbunyi atau diam ?”. laki-laki selanjutnya menjawab “lebih banyak berbunyi”. Kemudian Imam Syafi’i berkata,” jika begitu istrimu tidak kamu cerai
(tertalaq).
Setelah Imam Malik bin Anas mendengar jawaban dari Imam Syafi’i RA maka beliau bertanya kepada Imam Syafi’i “Wahai pemuda darimana kamu dapatkan jawaban ini?”. Imam Syafi’i berkata, “ Dari Engkau “, sudah menceritakan kepada aku Az-Zuhri dari Ibnu Salamah bin Abdurrahman dari Umi Salamah, sebenarnya Fatimah binti Qois berkata, “ Ya Rasulullah sebenarnya Abu Jahm dan Muawiyyah meminang saya, maka Nabi bersabda: “Muawiyyah itu faqir, tetapi Abu Jahm tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya ( tidak pernah berhenti kerja” ). Sesunggahhnya Rasulullah sadar bahwa Abu Jahm itu terhitung makan , tidur dan istirahat dan sebenarnya Rasulullah bersabda tidak pernah menaruh tongkat dari pundaknya itu adalah kiasan (Majazi). Orang Arab menjadikan umumnya 2 pekerjaan itu adalah menurut apa yang di Istiqomahkan/dilanggengkan.
Dengan demikian ketika perkutut itu berbunyi lebih banyak daripada diamnya maka aku menjadikan dalil bahwa lebih banyak berbunyi adalah mirip bersama dengan selamanya berbunyi ( tidak pernah diam dari berbunyi).
Imam Malik bin Anas RA terpesona atas hujjahnya Imam Syafi’i RA maka beliau berkata: “Berikanlah fatwa sungguh kamu sudah mampu berfatwa”. Maka beliau Imam Syafi’i mengimbuhkan fatwa sejak umur 14 tahun. Wallahu’alam Bish-Showwab.
Belum ada Komentar untuk "TAFSIR BURUNG PERKUTUT"
Posting Komentar